Jakarta, CNN Indonesia
--
Kopi, kita akrab dengan minuman ini di pagi hari,
ketika tubuh perlu dibangunkan agar kuat bekerja. Kopi juga secara tidak
langsung menjadi minuman pergaulan. Tidak hanya di kota besar di mana
gerai-gerai kopi menjamur di pusat-pusat perbelanjaan, tapi juga di
pelosok-pelosok desa. Minum kopi telah menjadi budaya budaya. Untuk
beberapa orang, kurang pas jika kumpul-kumpul tidak ditemani secangkir
kopi sampai menjelang pagi.
Kandungan kafein pada kopi pada
umumnya dikaitkan dengan efek 'waspada' bagi orang yang menikmatinya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Eddy S. Mudjajanto, Dosen Industri Jasa
Makan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Eddy mangatakan bahwa kopi
mengandung kafein yang tinggi. “Yang dikandung oleh kopi adalah kafein
yang dapat merangsang saraf seseorang.”
Peranan utama kafein di
dalam tubuh adalah meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap
terjaga dan memberikan efek peningkatan fisiologis yakni meningkatnya
energi. Namun, menurut Eddy tidak semua orang merasakan efek yang sama
setelah meminum kopi.
“Kopi itu hanya berpengaruh pada orang yang
jarang minum kopi,” katanya saat dihubungi oleh CNN Indonesia.
Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap
manusia. Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung.
Sementara, ada orang tertentu yang tidak merasakannya sama sekali.
“Orang-orang yang biasa minum kopi dua sampai tiga gelas sehari atau
lebih, maka efek kafein tidak akan berpengaruh,” ujar Eddy menjelaskan.
Menurutnya,
jika seseorang terbiasa mengonsumsi kopi tiga sampai empat gelas dalam
satu hari, maka tidak akan ada pengaruhnya bagi mereka. Kalaupun ada
tidak signifikan pengaruhnya, Eddy menambahkan.
Kopi sendiri
bukan minuman yang dikategorikan sebagai minuman kesehatan. “Kopi tidak
memiliki nilai gizi, hanya dapat menyebabkan saraf menjadi tegang,”
ungkapnya. “Ketika seseorang mengonsumsi kopi, maka saraf akan menegang,
dan akhirnya darah akan semakin kecang, sehingga tubuh akan mengalami
peningkatan aktivitas dan membuatnya terjaga.”
Namun, bagi
orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, kopi dapat menambah
berat kerja saraf. “Tensi yang tinggi ketika minum kopi kalau tidak kuat
bisa berakibat pada terjadinya stroke,” kata.
Kafein yang
merupakan kandungan utama dalam kopi bersifat stimulan yang membuat
seseorang mencandu. Kafein dapat memengaruhi sistem kardiovaskuler
seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Namun, dampak
tersebut, menurut Eddy, terjadi jika seseorang mengonsumsinya secara
berlebihan.
“Kalau sehari satu sampai dua gelas saja, itu bagus.
Karena, jantung atau saraf bekerja lebih keras sehingga dapat melatih
jantung,” ungkapnya.
Efek 'waspada' kopi karena kafein juga
menimbulkan banyak mitos beredar. Beberapa informasi mengatakan bahwa
kopi dapat meningkatkan memori. Eddy membenarkan jika kopi dapat
meningkatkan daya tahan seseorang ketika sedang belajar. “Tapi bukan
berarti orang tersebut menjadi lebih pintar ketika mengonsumsi kopi,”
katanya menjawab.
Informasi lain mengatakan bahwa kopi dapat
mencegah depresi. Sebuah penelitian dalam Archives of internal medicine
pada 2011 pernah mengungkap bahwa perempuan yang minum dua sampai tiga
cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 15 persen lebih kecil mengalami
depresi.Eddy sendiri tidak mengetahui secara pasti mengenai efek kopi dalam
mencegah depresi. “Kopi saya tidak tahu persis (untuk efek mencegah
depresi). Tapi, susu atau cokelat memang dapat meningkatkan hormon
dopamin yang membuat seseorang merasa rileks dan tenang. Orang yang
makan atau minum susu atau cokelat akan lebih gampang tidur.”
Selain
kafein, kopi juga dilaporkan mengandung senyawa antioksidan, yang
membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal
bebas. Eddy mengatakan bahwa senyawa antioksidan itu benar. Masalahnya
adalah, apakah senyawa antioksidan itu sifatnya yang dibutuhkan oleh
tubuh? Menurut Eddy, antioksidan yang diperlukan oleh tubuh adalah
antioksidan yang bersumber dari makanan seperti buah dan sayur.
Mengingat
beberapa efek negatif kafein dalam kopi, tidak semua orang bebas untuk
minum kopi. Misalnya, orang dengan hipertensi. Menurut Eddy, ada anjuran
orang yang mengidap hipertensi tidak dianjurkan untuk minum kopi lebih
dari dua gelas. “Jika tekanan darah tidak kuat maka dapat mengakibatkan
stroke.”
Selain itu juga ibu hamil. Menurut Eddy, ibu hamil
biasanya akan mengalami tekanan darah yang meningkat. “Kopi dapat
semakin meningkatkan tekanan darahnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar